Stay Strong, Penyintas Banjir Ternate!

By: hardi

Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Ternate, berbagi.hsi.id– Anggota grup WhatsApp Tanggap Bencana (TB) HSI Berbagi dikejutkan oleh kabar duka pada Ahad, 25 Agustus 2024. Agung Abu Uswah, Wakil Ketua Program TB mengirimkan foto-foto memilukan yang menggambarkan banjir bandang yang melanda pemukiman warga di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.

Dokumentasi yang mengiris hati pasca banjir tersebut diiringi dengan poster donasi untuk korban bencana alam di Ternate, menyebar di grup WA TB HSI Berbagi. Data korban meninggal dunia juga dikabarkan, serta upaya tim SAR gabungan yang terus melakukan pencarian korban di titik-titik lokasi yang terdampak parah.

Melihat kondisi bencana tersebut, tentunya anggota grup diminta untuk berdoa dan mendukung agar proses evakuasi dapat berjalan lancar, mengingat hujan masih terus mengguyur di wilayah Ternate.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Indonesia kembali dirundung duka. Kali ini, banjir bandang meluluhlantakkan pemukiman warga yang tengah asyik terlelap di Kelurahan Rua pada Ahad, 25 Agustus 2024, dini hari sekitar pukul 03.30 WIT. Menurut informasi dari BPNB, musibah banjir ini dipicu oleh hujan deras yang berlangsung selama dua hari berturut-turut. (sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Ibe-_EyA9pw3:37 / 26:56)

Hingga berita ini diturunkan, telah dilaporkan 19 korban meninggal sudah ditemukan, sementara satu orang masih dinyatakan hilang. Delapan korban luka-luka saat ini masih dirawat intensif di beberapa rumah sakit di Ternate.

Selain itu, 25 rumah dan tempat ibadah hancur, serta sebuah jembatan penghubung antar kelurahan di Pulau Ternate putus. Sebanyak 60 kepala keluarga atau ratusan orang terpaksa mengungsi ke tempat-tempat aman di sekitar Kelurahan Rua.

“Kami selalu memantau setiap ada bencana alam, baik yang berskala kecil, sedang, maupun besar,” ujar Agung Abu Uswah ketika dikonfirmasi oleh redaksi berbagi.hsi.id

Tim TB juga melakukan pengecekan apakah ada santri-santri HSI AbdullahRoy yang terdampak oleh musibah ini. Mereka telah berkoordinasi dengan musyrif HSI di sekitar lokasi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Saat ini, tim TB sedang dalam pembahasan terkait apakah dana bantuan akan disalurkan melalui santri setempat atau melalui Markaz Bersama Assunnah (MBA).

“Kami sudah menghubungi satu-satunya santri aktif HSI yang berada dekat lokasi bencana, alhamdulillah (kondisinya baik) dan tidak berdomisili di lokasi yang terdampak banjir,” tambah Agung.

Disinggung apakah tim TB akan turun langsung ke lokasi bencana, Agung menjelaskan bahwa berdasarkan SOP, Tim TB HSI Berbagi belum akan terlibat dalam giat pencarian dan pertolongan (SAR). Meski demikian, para relawan inti Tim TB HSI Berbagi telah dilatih dalam bantuan hidup dasar dan Water Rescue.

“Sesuai arahan pimpinan HSI Berbagi, Tim TB HSI Berbagi akan bergerak hanya dalam kegiatan pemberian bantuan dasar pasca bencana dan bantuan lanjutan,” jelasnya.

Agung menambahkan bahwa mayoritas tim TB HSI Berbagi berdomisili di Pulau Jawa. Oleh karena itu, untuk bencana di luar Jawa, informasi cepat biasanya diperoleh melalui musyrif atau santri HSI terdekat untuk memberikan informasi kaji cepat (assesment).

“Namun, jika bencana berskala besar, kami akan segera mengirim relawan inti, seperti yang terjadi saat gempa besar di Mamuju, Sulawesi Barat dan Cianjur. Biidznillah, dalam hitungan dua hari setelah bencana, relawan Tim TB HSI Berbagi sudah mencapai lokasi,” tandasnya.

Ada 1.272 Bencana di Tanah Air

Sesuai data dari situs Geoportal, bencana Indonesia per 29 Agustus 2024 mencatat, sejak awal tahun, Indonesia telah dilanda 1.272 bencana. Sebagian besar adalah banjir, mencapai 742 kejadian. Bencana lain meliputi cuaca ekstrem (197 kejadian), tanah longsor (88 kejadian), kebakaran hutan dan lahan (192 kejadian), gelombang pasang dan abrasi (8 kejadian), gempa bumi (11 kejadian), kekeringan (31 kejadian), dan erupsi gunung api (3 kejadian).

Dampak bencana alam periode 1 Januari hingga 29 Agustus 2024, tercatat 344 jiwa meninggal dunia, 50 orang hilang, 705 orang luka-luka, serta 4.473.809 jiwa menderita dan mengungsi.

Sedangkan dampak kerusakan bencana, rumah rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat masing-masing tercatat 25.890 unit, 7.560 unit, dan 6.845 unit. Jika dijumlahkan mencapai angka 40.295 unit rumah. Sedangkan fasilitas yang rusak mencakup 443 unit satuan pendidikan, 321 rumah ibadah dan 44 fasilitas pelayanan kesehatan.

Saudaraku di Ternate, bersabarlah menghadapi cobaan ini. Tetap kuat, insyaallah Allah selalu bersama hamba-hambanya yang tabah menjalani ujian.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”QS. Al-Baqarah: 155-157.(sbn)