Leny Hasanah- OPTA
Lampung, berbagi.hsi.id– Lembaga tahfidz di berbagai daerah di Indonesia sering kali menghadapi tantangan besar dalam memenuhi biaya operasional sehari-hari. Tantangan ini semakin terasa berat bagi lembaga tahfidz yang mayoritas santrinya adalah yatim dan dhuafa, yang kerap kali mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Menyaksikan kondisi yang menyayat hati ini, pada tahun 2022, HSI Berbagi melalui Program Bantuan Operasional Ma’had/Lembaga Tahfidz atau OPTA, menyalurkan dana sebesar Rp56.750.000,00 kepada 14 lembaga tahfidz/ma’had yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban operasional lembaga-lembaga tersebut, guna mendukung upaya mereka dalam mengajarkan ilmu dan menegakkan ajaran agama sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Kriteria Penerima Bantuan
Bantuan OPTA diberikan kepada ma’had atau lembaga tahfidz yang bermanhaj salaf serta memiliki izin resmi dari lembaga pendidikan agama atau yang berada di bawah naungan yayasan yang bermanhaj salaf.
Lembaga yang menerima bantuan adalah yang masih kesulitan mencukupi biaya operasional seperti pembayaran mukafa’ah, listrik, air, kebutuhan alat tulis kantor (ATK) dan makanan untuk santri.
Program OPTA ditargetkan kepada ma’had atau lembaga tahfidz yang memiliki potensi dakwah besar di masyarakat, dengan mayoritas santri berasal dari kalangan yatim dan dhuafa. Program ini diutamakan bagi lembaga yang terbukti mengalami kesulitan dalam biaya operasional rutin selama tiga bulan terakhir.
Demi Yatim dan Dhuafa
Salah satu penerima manfaat dari Program OPTA adalah Rumah Tahfidz Salman Al-Farisi yang bermarkas di Lampung Selatan, Bandar Lampung. Pengeola Rumah Tahfidz, Naufal Rabbani, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang telah diterima.
“Bantuan ini sangat bermanfaat untuk membantu operasional kami. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita,” ujarnya.
Di tempat berbeda, pimpinan Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) Mustaqim di Jawa Barat, mengungkapkan bahwa yayasan yang mereka kelola juga menghadapi tantangan besar dalam menjalankan kegiatannya. Terutama dalam hal keterbatasan sarana dan prasarana, serta gaji guru yang masih kurang memadai.
“Salah satu kegiatan utama kami adalah tahfidz Al-Qur’an dan bimbingan belajar Al-Qur’an untuk anak-anak usia 5-15 tahun. Namun, untuk mewujudkan program ini, kami memerlukan sarana dan prasarana yang memadai,” jelas Mustaqim pimpinan RTQ memastikan.
Alhamdulillah, atas pertolongan Allah Azza wa Jalla melalui Program OPTA, HSI Berbagi berhasil menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh RTQ Mustaqim.
Ia menambahkan, atas perhatian dan dukungan dari HSI Berbagi sangat membantu dalam menggerakkan operasional harian dan kesejahteraan guru-guru di rumah tahfidznya. “Kami sangat terbantu, terutama dalam hal operasional dan gaji para guru di RTQ Mustaqim,” ucapnya senang.
Walau menghadapi berbagai kendala, Mustaqim tetap berkomitmen untuk menggratiskan biaya pendidikan bagi santri yatim dan dhuafa. Meskipun, hal ini menjadikan pengeluaran mereka jauh lebih besar dibandingkan pemasukan.
Masyaallah, dengan langkah kecil, Anda bisa menjadi bagian dari misi kebaikan HSI Berbagi. Percayalah, langkah kebaikan itu akan menjadi pahala yang memberatkan timbangan amal di akhirat kelak.(sbn)