Muslim Kreatif, Bekal Ilmu Menjadi Teknisi Andal

By: hardi

Leny Hasanah- PMK

Solo, berbagi.hsi.id– Pelatihan Service Handphone batch ke-2 tahun 2024 terus berlangsung dengan penuh semangat. Sembilan peserta yang terpilih dalam Program Muslim Kreatif HSI Berbagi sedang mengikuti pelatihan service handphone di LKPS Borneo Flasher Indonesia di Boyolali, Jawa Tengah, sejak tanggal 1 Juli 2024.

Menariknya, mereka tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga pengetahuan agama melalui bootcamp Pembekalan Ilmu dan Iman di Back Office HSI Solo, Jalan RM. Said, Surakarta, Jawa Tengah.

Tauhid ‘Menancap’ di Dada

Sebelum mendalami materi perbaikan handphone, para peserta mengikuti bootcamp agama selama satu bulan penuh, dari tanggal 1-30 Juni 2024. Materi yang diajarkan meliputi tahsin, tahfidz, aqidah, manhaj, fikih, ibadah, adab, serta sirah nabawiyah. Pembelajaran ini disampaikan oleh beberapa ustadz, seperti Ustadz Fadhla Mujaddid, Lc, Ustadz Ja’far Ad-Demaky, S.Ag, Ustadz Amron Syaikh, Lc, Ustadz Alfian, dan Ustadz Abu Umar Raih Gelar.

Tentu, pelajaran yang diperoleh ini menjadi bekal yang sangat penting dalam memahami tauhid dan berseminya keimanan bagi seorang muslim. Salah seorang peserta, Rian Aji Syahputra, mengakui manfaat besar dari pembekalan bootcamp di Solo ini.

Menurutnya, kajian agama sesuai tuntunan Al-Qur’an dan sunnah di bootcamp sangat mendalam dan peserta bisa leluasa berdiskusi langsung dengan para ustadz.“Ustadz-ustadz yang dipilih HSI Berbagi ini sungguh masyaallah, kami jadi banyak mempelajari hal yang baru di sini (bootcamp),” ujar Rian yang sehari-hari bekerja freelance ini dengan bahagia.

Santri HSI AbdullahRoy NIP ARN192-45194 menambahkan bahwa dia sangat tertarik belajar manhaj. Pasalnya, dia mendapat pemahaman lebih detail tentang bagaimana cara belajar agama yang baik dan kepada siapa yang layak dicontoh untuk beragama.

“Saat ini kita memang tidak hidup di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, kita dituntut untuk beragama mencontoh sahabat-sahabat yang mengikuti Rasulullah,” tandas pria kelahiran tahun 1997 ini mantap.

Kendati jadwal yang diikuti peserta sangat padat, dimulai sebelum Subuh hingga setelah Isya membuat mereka lelah, Rian tetap termotivasi mengikuti pelatihan ini demi memperbaiki bekal kehidupan akhirat dan dunia. Dia juga berharap bisa menjadi teknisi handphone yang handal, amanah dengan membuka usaha sendiri.

Untuk mengobati rasa kangen dengan keluarga, Rian hanya bisa memandang foto-foto anaknya. “Saat ini harus ada yang dikorbankan untuk masa depan yang lebih baik,” imbuh Rian meyakinkan.

Momen Langka Meraih Ilmu

Hal yang sama disampaikan peserta lainnya, Zaki Putra, yang merasakan manfaat luar biasa dari bootcamp ini. Awalnya berat harus meninggalkan keluarga di Jakarta dan merantau ke Solo. Namun, dia merasa kesempatan ini harus diraih dengan niat yang kuat. Karena menjadi momen yang langka dan penting buat hidupnya.

Zaki mendapat rekomendasi dari ibunya yang merupakan santri HSI AbdullahRoy. Dia pun berikhtiar mengikuti semua persyaratan serta melalui proses wawancara dengan tim panitia HSI Berbagi, hingga namanya lolos sebagai salah satu penerima manfaat Program Muslim Kreatif Pelatihan Service HP batch 2 tahun 2024.

Zaki merasa senang bisa belajar materi agama yang spesial dan berbeda dari yang biasa didapatkan di lingkungan rumahnya.Meski, terkadang berat mengikuti agenda bootcamp yang super padat, Zaki tetap semangat karena peluang emas ini adalah bagian dari proses belajar dan berkembang yang sangat berharga.

“Alhamdulillah, ini adalah kesempatan yang jarang sekali ada. Program bootcamp pembekalan agama mengiringi pelatihan service HP. Insyaallah dijalani dengan niat yang sungguh-sungguh,” ungkap mahasiswa di salah satu perguruan Jakarta ini penuh keyakinan.

Bantu Ekonomi Keluarga

Sebagaimana diberitakaan sebelumnya, HSI Berbagi membuka kesempatan kepada santri HSI ataupun keluarga dari santri HSI untuk mengikuti pelatihan service handphone batch- 2  tahun 2024. Awalnya, ada 40 peserta yang tertarik mengikuti program ini. Namun, setelah melalui seleksi yang cukup ketat, akhirnya 9 peserta terpilih mengikuti bootcamp dan pelatihan di Borneo Flasher.

Sejak tanggal 1-30 Juni 2024, peserta wajib mengikuti bootcamp pembekalan agama di Solo, kemudian pada tanggal 1 Juli 2024 sudah harus berada di LPKS Borneo Flasher Indonesia untuk praktik atau belajar memperbaiki handphone dari tenaga profesional.

Setelah dinyatakan lulus pelatihan, para peserta akan magang di wilayah Jawa Tengah selama 1 hingga 3 bulan. Lokasi-lokasi magang untuk mengasah dan menerapkan ilmu yang diterima selama pelatihan, akan ditentukan langsung oleh pihak Borneo Flasher.

”Keputusan ini akan memudahkan Borneo Flasher untuk memantau aktivitas para peserta magang. Kami pun telah mewanti-wanti peserta yang berasal dari luar Jawa, kalau mereka akan menetap di Jawa Tengah selama 4 bulan penuh,” tegas Sokhidin, Ketua Program Muslim Kreatif HSI Berbagi.

Masyaallah, begitu besar nilai pahala yang akan dan terus mengalir dari kegiatan yang memudahkan para penuntut ilmu ini. Mari, bantu saudara-saudara kita yang bersungguh-sungguh belajar untuk memperbaiki kondisi perekonomian mereka. Ayo, bersama HSI Berbagi, Berbagi Kebaikan, Berbagi Kebahagiaan.(sbn)