Leny Hasanah- Tanggap Bencana
Jawa Timur, berbagi.hsi.id– Tim relawan Tanggap Bencana HSI Berbagi resmi bergabung dalam giat pipanisasi air bersih sepanjang 8,3 kilometer di Dusun Jatiwekas, Desa Kedawung, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Giat pipanisasi sudah dimulai sejak awal Juni 2024 lalu, dan akan tuntas pada awal Juli 2024 mendatang.
Dusun Jatiwekas hingga saat ini dikenal sebagai daerah yang sulit mendapatkan pasokan air bersih. Warga dusun bahkan harus berjalan kaki sekitar tiga kilometer mencari sumber mata air atau menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan air mereka sehari-hari.
Melihat kesulitan saudara-saudara di Dusun Jatiwekas, dan sebagai upaya mengatasi krisis air berkepanjangan di sana, HSI Berbagi bersama lembaga-lembaga dakwah di bawah komando Satda Indonesia, mengadakan giat pipanisasi sepanjang 8.300 meter, dengan dana hasil ta’awun lembaga dan para muhsinin.
Ketua Program Tanggap Bencana HSI Berbagi, Dovit Agususilo menjabarkan, ada dua tim yang secara bertahap dikirim ke Kediri. Tim A terdiri dari Sopian Awaludin, Muhammad Qodri Kunsyafiq, dan Adhi Setiawan, sedangkan Tim B digawangi oleh Dovit Agususilo dan Muhammad Rhomadona.
“Tim A ikut giat pipanisasi mulai tanggal 22 Juni-1 Juli 2024, sementara Tim B mulai tanggal 28 Juni hingga 1 Juli 2024. Alhamdulillah, Tim A sudah tiba di lokasi dan langsung survei lapangan. Insyaallah besok, ikut pemasangan jembatan pipanisasi,” jelas Dovit di Banyuwangi, Sabtu malam (22/6).
Lebih lanjut, Dovit menguraikan agenda persiapan pipanisasi di Dusun Jatiwekas sebagai berikut:
-Pemasangan pipa di jembatan dan setelah jembatan, kurang lebih 1 kilometer (23 Juni 2024)
– Pembendungan dan pemasangan pipa di sumber baru, penyambungan sumber baru dengan sumber lama.
– Memonitoring dan mengevaluasi jalur pipa yang sudah maupun belum terpasang, plus pemasangan tanda jalur pipa (24-28 Juni 2024)
– Penyiapan lokasi untuk kedatangan relawan (28-29 Juni 2024)
– Koordinasi tim komandan jalur (29 Juni 2024)
– Pemasangan pipa keseluruhan (30 Juni 2024)
Dovit mengatakan, terjunnya anggota tim tanggap bencana pada giat pipanisasi ini membawa misi tersendiri. Selain menjadi ajang latihan dan mengasah kemampuan relawan, baik tim A dan B diberi tugas masing-masing untuk tujuan kemaslahatan umat yang lebih besar.
Misalnya, kata Dovit, Tim A ditugaskan menyerap ilmu tentang perpipaan, ikut giat pemasangan pipa di jembatan, berkoordinasi terkait pembagian relawan pada titik-titik pipanisasi, melakukan survei ke sumber mata air, memperhatikan medan, status mata air dan lahan yang dilewati pipa, serta berkomunikasi dengan warga yang mengalami kesulitan air bersih.
Sedangkan Tim B mengemban misi antara lain mengambil ilmu tentang perpipaan, bergabung dengan tim A untuk melakukan pemasangan pipa, memastikan air telah mengalir ke rumah-rumah warga, mendata seluruh relawan yang tergabung sebagai investasi kegiatan pipanisasi HSI Berbagi mendatang, dan melakukan survei kepuasan warga terhadap giat pipanisasi.
Ketersediaan air bersih memang masih menjadi masalah krusial di sejumlah wilayah di Indonesia. Alhamdulillah, giat pipanisasi adalah salah satu ikhtiar HSI Berbagi untuk membantu warga mendapatkan air bersih.
Namun, perlu disadari, kegiatan ini terkadang bisa memakan dana yang lumayan besar. Inilah investasi akhirat Anda. Dengan sedekah air, insyaallah pahala jariyah akan terus mengalir hingga Yaumul Hisab.(sbn)