dr. Avie Andriyani- Kesehatan
Suasana pagi hari/ Ilustrasi, istimewa
Akhir-akhir ini muncul istilah “Morning Person” untuk menggambarkan orang yang gemar bangun pagi dan beraktivitas lebih awal, dibandingkan orang kebanyakan. Istilah ini mempunyai kesan positif karena sering digunakan untuk memotivasi orang-orang supaya hidup lebih sehat. Tentu saja tidak sekedar bangun pagi saja, tapi juga mengisinya dengan berbagai kegiatan seperti olah raga, belajar, dan aktivitas bermanfaat lainnya.
Muslim dan Keberkahan Bangun Pagi
Seorang muslim pasti tidak asing dengan kebiasaan bangun pagi. Bahkan, bisa dikatakan tidak ada pilihan kecuali harus bangun pagi jika tidak ingin terlambat shalat Subuh. Waktu pagi juga merupakan waktu yang diberkahi, maksudnya adalah waktu yang penuh dengan kebaikan.
Waktu pagi telah dido’akan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu yang berkah. Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan Tirmidzi no. 1212. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Mengenai jenis keberkahan yang dimaksud, Nafi’ pernah bertanya kepada Ibnu ‘Umar tentang doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan Ibnu Umar menjawab, “Dalam menuntut ilmu dan shaf pertama.” (Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dalam Al-Jami’ li Akhlaq Ar-Rawi wa Aadab As-Sami’, 1: 150 dan As-Sam’aany dalam Adab Al-Imla’ wa Al-Istimla’, 1: 129). Hal ini menunjukkan bahwa selain membuka kesempatan besar untuk mendapat shaf pertama dalam jama’ah shalat Subuh, ternyata pagi hari merupakan saat yang baik dan dianjurkan untuk belajar atau menuntut ilmu.
Menurut ilmu kesehatan, menghirup udara pagi yang segar membuat badan bugar dan pikiran lancar. Kualitas udara di pagi hari relatif bersih karena belum banyak kendaraan dan aktivitas manusia. Menghirup oksigen bermanfaat untuk mendukung kerja otak sehingga lebih mudah berpikir dan berkonsentrasi. Oleh karena itu, pagi hari adalah waktu terbaik untuk belajar dan menghafal sebagaimana banyak diwasiatkan oleh para ulama terdahulu.
Tidak Tidur Lagi Setelah Shalat Subuh.
Bangun paginya seorang muslim bukan sekadar bangun pagi, lalu shalat Subuh dan dilanjut tidur lagi. Bangun paginya seorang muslim yang terbaik adalah yang tidak tidur lagi setelah menunaikan shalat Subuh. Dalam Islam, hukumnya makruh seseorang tidur lagi setelah shalat Subuh. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah :
وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ
“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Subuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)
Secara medis, tubuh kita memiliki ritme sirkardian yang teratur setiap harinya. Tubuh terbiasa dengan jadwal tidur, makan, dan aktivitas lainnya. Kebiasaan tidur di pagi hari bisa mengacaukan metabolisme tubuh karena terganggunya ritme sirkardian. Hal ini bisa melemahkan daya tahan tubuh, memicu kemalasan, dan badan jadi lemas.
Menghindari Penghalang Bangun Pagi
Jika kita berniat memulai hari lebih awal dengan bangun pagi, maka kita harus berusaha menghindari hal-hal yang mempersulitnya. Salah satu penyebab kegagalan bangun pagi yang kerap terjadi adalah begadang atau tidur terlalu larut malam. Efek begadang sangat buruk karena tidak hanya merugikan kesehatan fisik, tapi juga melemahkan kesehatan mental.
Bagi anak-anak, kebiasaan begadang bisa mengganggu tumbuh kembang. Hormon pertumbuhan diproduksi ketika tidur. Kebiasaan begadang menyebabkan kurang tidur, sehingga pertumbuhan badan jadi tidak optimal. Begadang juga menurunkan kemampuan berpikir dan menghambat perkembangan.
Waktu ideal untuk tidur bagi seorang muslim adalah segera tidur setelah isya’, kecuali jika ada keperluan seperti belajar, mengerjakan tugas, atau kegiatan bermanfaat lainnya. Meskipun demikian, sebisa mungkin kegiatan malam tersebut tidak sampai menyebabkan kita begadang sampai larut malam.
Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu :
أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” [HR. Bukhari-Muslim]
Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan :
فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم ينام أول الليل بعد العشاء، إذ كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها
“Adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” [Fatawa As-Syabakiyyah no. 251950]
Manfaat Bangun Pagi bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Segala sesuatu yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah pasti mengandung kebaikan yang banyak. Salah satunya adalah manfaat bangun pagi bagi kesehatan, di antaranya;
- Memberi kesempatan tubuh menghirup udara pagi yang relatif lebih bersih dan segar, sehingga sangat baik untuk sistem pernafasan.
- Mempunyai kesempatan dan waktu lebih banyak untuk berolahraga sebelum memulai aktivitas rutin lainnya.
- Menenangkan dan meningkatkan kemampuan untuk fokus, karena biasanya suasana pagi hari masih minim distraksi.
- Meningkatkan hormon endorfin yang memicu perasaan bahagia dan menurunkan risiko depresi. Sebagaimana hasil penelitian dari Rumah Sakit Umum Massachusets yang menyebutkan bahwa seseorang yang terbiasa bangun awal di pagi hari terbukti lebih sehat mentalnya, lebih jarang mengalami penyakit kronis, dan memiliki indeks massa tubuh yang lebih ideal.
Sesungguhnya, ajaran Islam sudah menganjurkan kebiasaan bangun pagi jauh sebelum “Morning Person” menjadi trend di kalangan anak muda. Mari, kita raih manfaat dengan menjalankan ajaran Islam yang sempurna dengan sebaik-baiknya!(sbn)
Referensi;
Jones, S., Lane, J., Weedon, M. 2019. Genome-Wide Association Analyses Of Chronotype In 697,828 Individuals Provides Insights Into Circadian Rhythms.Nature Communications; 10( 343); 1-11