Menembus 8.300 Meter Atasi Krisis Air Bersih

By: hardi

Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Jawa Timur, berbagi.hsi.id– Krisis air bersih masih menjadi problematik yang mengglobal. Dengan lonjakan populasi dunia, arus urbanisasi yang begitu deras, serta perubahan iklim tak menentu, banyak daerah harus menghadapi krisis air bersih.

Adalah Warga di Dusun Katiwekas, Desa Kedawung, Mojo, Kediri, Jawa Timur yang turut merasakan krisis tersebut. Qodarullah, hingga detik ini, masyarakat di sana masih mengalami sulitnya mendapatkan air bersih. Sumber mata air yang ada di wilayah itu nyatanya tidak mencukupi jumlah kebutuhan warga setempat.

Alih-alih menikmati hujan, warga pun harus berjibaku mengumpulkan air hujan untuk keperluan mereka sehari-hari. Kalaupun tak ada hujan, warga bersusah payah berjalan kaki sepanjang tiga kilometer untuk mendapatkan pasokan air bersih.

Untuk mengatasi krisis berkepanjangan di Dusun Katiwekas, HSI Berbagi bersama lembaga-lembaga dakwah di bawah komando Satda Indonesia, mengadakan giat pipanisasi sepanjang 8.300 meter. Dari total kebutuhan dana sekitar Rp178 juta lebih, HSI Berbagi ikut berta’awun sebesar Rp10 juta melalui Satda Indonesia.

“HSI Berbagi merasa terpanggil untuk turut berta’awun. Langkah ini sekaligus menyalurkan amanah donasi para muhsinin HSI Berbagi agar mereka mendapatkan pahala jariyah yang terus mengalir,” jelas Ketua Program Tanggap Bencana HSI Berbagi, Dovit Agususilo kepada redaksi HSI Berbagi, pekan lalu.

Menurut informasi yang diterima Dovit, sudah bertahun-tahun warga di Dusun Katiwekas selalu kekurangan air. Debit air yang ada tidak sebanding dengan jumlah KK yang terus bertambah. Sebagian besar kondisi ekonomi warga adalah keluarga menengah ke bawah, sehingga mereka belum bisa membiayai perbaikan dan penambahan debit air secara mandiri.

“Selain dana, insyaallah HSI Berbagi juga akan mengirimkan empat orang relawan untuk mendukung giat pipanisasi selama lebih kurang 10 hari. Kami ingin membantu mulai dari persiapan awal hingga puncak pelaksanaan pipanisasi pada tanggal 30 Juni 2024,” ungkapnya menegaskan.

Dovit kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang teknis pelaksanaan giat pipanisasi, sebagai berikut:

1. Pemasangan pipa 2,2 km di jalur ekstrim tanggal (1-2 Juni 2024)

2. Pembuatan tiang jembatan gantung pipa (2 Juni 2024)

3. Pembuatan tandon permanen 7000 m³ (Pengecoran tanggal 9 Juni 2024)

4. Pemasangan sling dan pipa jembatan 180 meter (10 Juni 2024)

5. Pemesanan pipa dan aksesoris tahap 2

6. Pemasangan tanda pada jalur (22 Juni 2024)

7. Koordinasi tim komandan jalur (23 Juni 2024)

8. Persiapan tempat menginap dan konsumsi peserta (24 – 26 Juni 2024)

9. Pemantapan akhir (27 – 28 Juni 2024)

10. Pemasangan pipa sepanjang 6 km (30 Juni 2024)

11. Pengecekan kondisi debit air dan memastikan sudah lancar (1 – 2 Juli 2024)

“Alhamdulillah, ini kali kelima tim tanggap bencana HSI Berbagi terjun ke lokasi giat pipanisasi. Sebelumnya pernah di Magelang Jawa Tengah serta Malang dan Lumajang di Jawa Timur,” imbuhnya bersemangat.

Menurut Dovit, terjunnya para relawan tanggap bencana ke dalam giat kemanusian ini dapat menjadi ajang latihan dan mengasah kemampuan relawan. Sehingga, diharapkan setiap relawan handal dalam segala hal, mampu melakukan kegiatan di segala kondisi dan keadaan.

“Apalagi di HSI Berbagi ada Program Air Bersih (PAB). Tentu kami berharap bisa melaksanakan proyek air bersih yang diampu sendiri oleh tim HSI Berbagi,” tambahnya lagi.

Dovit pun menyebutkan, jika betapa banyak manfaat yang bisa diterima selama mengikuti giat pipanisasi, di antaranya sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, karena ada saudara seiman yang perlu ditolong kebutuhannya, bisa berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya dalam visi misi yang sama, yaitu dakwah melalui kegiatan sosial.

“Selain itu juga dapat menambah ilmu dan keterampilan dalam hal kerelawanan, menyambung ukhuwah antar lembaga kemanusiaan, serta memperbanyak amal kebaikan. Kita tidak tahu amalan apa yang akan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tutup Dovit.

Begitu banyak pintu kebaikan untuk meraih amal jariyah, termasuk sedekah melalui giat pipanisasi air bersih bersama HSI Berbagi. Fastabiqul khairat, berlomba-lombalah berbuat kebaikan, insyaallah akan menjadi catatan pemberat amal di hari akhir nanti. (sbn)