Leny Hasanah- Daksos
Solo, berbagi.hsi.id– Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Kota Padang, Sumatra Barat, akan menjadi saksi bisu perjalanan khitanan massal bagi 1.000 anak-anak muslim dan mualaf pedalaman. Insyaallah, jika tidak ada aral, HSI Berbagi akan menggelar kegiatan tersebut pada tanggal 1-7 Juli 2024 mendatang.
Tentunya, untuk mempersiapkan rencana khitanan massal dengan paripurna, tim HSI Berbagi melakukan koordinasi langsung bersama lembaga lokal di Sumbar, yakni Yayasan Dar El Iman, Yayasan An Naajiya, Islamic Center Dar El Iman (DEI), dan Islamic Center Mentawai pada pertengahan bulan Mei 2024 yang lalu.
“Saya dan Mas Sigit Sambodo sebagai perwakilan tim HSI Berbagi terbang ke Sumbar untuk melakukan rapat offline dengan lembaga yang turut berperan sebagai penyelenggara kegiatan. Kami membahas susunan acaradan anggaran yang dibutuhkan untuk giat khitmas,” ujar Ketua Divisi HSI Berbagi sekaligus Penanggungjawab Khitmas di Sikabaluan Mentawai, Mujiman Abu Ibrahim kepada redaksi web HSI Berbagi di Solo, baru-baru ini.
Menurut Mujiman, khitmas gratis itu membutuhkan dana operasional yang lumayan besar, yakni mencapai Rp957.847.000,00. Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp460.150.000 menjadi tanggung jawab panitia lokal untuk menyiapkan segala pernak-pernik dan kebutuhan hadiah bagi para peserta khitan. Sedangkan sisa dana sebesar Rp497.697.000,00 menjadi tanggungan HSI Berbagi.
Dia mengatakan, khitmas yang berjumlah 1.000 peserta ini akan terbagi di empat wilayah, yakni 500 orang di Pasaman Barat, 300 orang di Kota Padang, serta 200 orang di Sikabaluan dan Siberut, Kepulauan Mentawai.
“Rencananya, setiap peserta khitan akan diberikan bingkisan menarik, di antaranya celana khitan, baju koko, sarung, peci dan uang saku,” tambah Mujiman.
Peran tim medis dalam kegiatan khitmas tentunya cukup sentral. Kali ini, HSI Berbagi kembali mengajak tim medis yang mumpuni dari RS Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta untuk bersama-sama menyukseskan gelaran khitmas dengan jumlah peserta yang juga terbilang besar tersebut.
Anggota tim medis, lanjut Mujiman, sudah mengetahui tugasnya masing-masing. Misalnya ada yang bertugas memberikan bius, membersihkan area intim, memotong, dan juga menjahit area bekas disunat. Sedangkan pihak yang menyiapkan peralatan seperti meja dan ruangan yakni panitia lokal di Sumbar.
“Setiap pihak harus memahami perannya masing-masing, karena kita menjalin kerja sama antara panitia lokal, tim medis, dan HSI Berbagi,” ungkap Mujiman menegaskan.
Bantu Saudara Muslim di Mentawai
Khitan massal yang diberikan secara gratis ini merupakan sebuah upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Khitanan adalah salah satu prosedur medis yang memiliki manfaat kesehatan, agama, dan sosial yang signifikan.
Namun, terkadang tidak semua individu mampu mengakses layanan ini, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Terutama di Kepulauan Mentawai ya. Jarang sekali di sana ada khitanan massal dan warga di sana belum bisa khitan secara mandiri. Mayoritas warga adalah keluarga dhuafa dengan tingkat ekonomi rendah dan tinggal di pedalaman,” cerita Mujiman menjelaskan kondisi dan fakta yang ada.
Oleh karena itu, kegiatan khitmas ini merupakan wujud nyata HSI Berbagi dalam membantu masyarakat yang memerlukan akses layanan khitan gratis. Sekaligus, menjadi aksi kepedulian sosial dan kebersamaan, mengenalkan agama Allah dengan manhaj yang lurus kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan sosial. Berharap hati mereka dapat terketuk menerima hidayah.
Dalam syariat Islam, khitan adalah pensucian diri dan ketundukan kepada ajaran agama Allah. Juga salah satu sunnah fitrah yang sangat dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah ﷺ:
“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumis, dan mencabut rambut ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mari, bergandengan tangan, titipkan harta terbaik Anda untuk kegiatan khitmas di Sumbar pada 1-7 Juli 2024 mendatang. Insyaallah menjadi ladang pahala dan membantu anak-anak muslim yang tidak mampu pergi berkhitan.(sbn)