Leny Hasanah- Daksos
HSI Berbagi-dipimpin Ketua Yayasan HSI Berbagi, Ustadz Heru Nur Ihsan, Ketua Divisi HSI Berbagi Mujiman Abu Ibrahim —bersama relawan lokal, berkunjung sekaligus menggelar kegiatan bakti sosial di hunian tetap (Huntap), penyintas Semeru, di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Desain foto; Angga
Lumajang, berbagi.hsi.id– Hampir tiga tahun berlalu sejak erupsi dahsyat Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada akhir tahun 2021. Tragedi ini tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga memporak-porandakan rumah, lahan pertanian, dan mata pencaharian ribuan penduduk. Banyak dari mereka hingga kini masih berjuang untuk pulih dari dampak bencana.
Sebagai bagian dari program pendampingan psikososial pasca bencana, HSI Berbagi-dipimpin oleh Ketua Yayasan HSI Berbagi, Ustadz Heru Nur Ihsan, Ketua Divisi HSI Berbagi Mujiman Abu Ibrahim, dan Hasan Amin—bersama relawan setempat, menggelar kegiatan bakti sosial di hunian tetap (Huntap), Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Kegiatan ini berupa kajian umum dan pembagian bingkisan bagi para penyintas, sebagai upaya memberikan dukungan spiritual dan bantuan material.
“Alhamdulillah, bakti sosial ini digelar sebagai bentuk kepedulian HSI Berbagi untuk menyalurkan dana yang masih tersedia kepada para penyintas erupsi Semeru. Ini juga bagian dari program berlanjut kami di wilayah ini,” ujar Mujiman pada Kamis (26/9/2024).
Dalam hal ini, Mujiman ingin memastikan bahwa HSI Berbagi dalam menyalurkan bantuan tepat sasaran, terutama untuk mendukung pemulihan kehidupan penyintas. Selain bantuan materi, masyarakat setempat berharap adanya kajian keagamaan dari dai-dai yang dikirim oleh HSI Berbagi atau lembaga lainnya, agar potensi dakwah di wilayah tersebut dapat terus berkembang.
Dalam giat daksos kali ini, HSI Berbagi juga membagikan bingkisan berisi bahan kebutuhan pokok senilai Rp50.000 kepada 50 jamaah yang hadir dalam kajian di Mushala Attauhid Semeru, Kamar Kajang. Adapun tausiah disampaikan Ustadz Asasudin, Ustadz Dodik Wahyudi, dan Ustadz Faisal bertujuan memperkuat iman dan motivasi warga.
Saat ini, meski kondisi Huntap sudah memberikan rasa aman bagi penyintas, mereka masih menghadapi tantangan ekonomi. Sebagian besar dari warga penyintas kehilangan mata pencaharian, dan kini harus berusaha keras untuk menemukan sumber penghasilan baru demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Dukungan yang berkelanjutan dibutuhkan untuk membantu mereka membangun kembali kehidupan, dengan fokus pada aspek ekonomi, pendidikan, dan dakwah sunnah,” tandas Mujiman.
Dahsyatnya Erupsi Semeru
Menggelar kajian bagi penyintas Semeru untuk memperkuat keimanan dan motivasi mereka dalam menjalani hidup pasca bencana.
Bencana erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021 diikuti dengan bencana lahar dingin yang memperburuk situasi. Lahar dingin, yang terdiri dari material vulkanik bercampur air hujan, menyapu beberapa desa di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Ini menambah penderitaan bagi warga yang sudah terdampak langsung oleh erupsi.
Selain rumah dan ladang yang hancur, infrastruktur seperti jembatan penghubung antara Lumajang dan Malang pun rusak berat, membuat distribusi bantuan semakin terhambat.
Sejak saat itu, berbagai upaya pemulihan dilakukan, termasuk oleh HSI Berbagi, yang mengirimkan relawan tanggap bencana ke lokasi bencana dan membantu penyelesaian Mushala Attauhid di kaki Gunung Semeru.
Kepedulian terhadap para penyintas ini menunjukkan bahwa, meskipun waktu terus berjalan, perhatian dan dukungan untuk mereka tidak boleh pudar. Masyarakat setempat membutuhkan upaya berkelanjutan agar bisa bangkit, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.(sbn)
HSI Berbagi membagikan bingkisan berisi bahan kebutuhan pokok kepada 50 jamaah yang hadir dalam kajian di Mushala Attauhid Semeru.
Sebagian warga Huntap, berupaya membantu perekenomian keluarga dengan potensi yang dimiliki berupa kerajinan menjahit.
Saat ini warga penyintas sudah merasa aman dengan hunian yang dimiliki. Namun, mereka masih menghadapi tantangan ekonomi. Karena, sebagian besar kehilangan mata pencaharian sehari-hari yang selama ini bertani dan beternak.
HSI Berbagi, mengirimkan relawan tanggap bencana ke lokasi bencana dan turut membantu penyelesaian Mushala Attauhid di kaki Gunung Semeru. Foto-foto; Dok HSIB