Hikmah Shalat dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

By: hardi

dr. Avie Andriyani

Tidak diragukan, jika shalat memiliki banyak keutamaan. Shalat, menjadi pembeda antara seorang muslim dan non muslim, bahkan merupakan ibadah yang pertama kali dihisab di akhirat kelak.

Namun tahukah Anda? Setiap perintah Allah Azza wa Jalla menyimpan hikmah yang luar biasa. Beberapa hikmahnya bisa dirasakan di dunia dan sebagian lagi tidak diketahui karena keterbatasan akal manusia.

Seorang muslim wajib menjalankan semua perintah Allah, meski belum diketahui manfaatnya. Adapun jika ditemukan adanya manfaat, maka itu sebagai tambahan supaya lebih bersemangat dalam beribadah dan melakukan semua aktivitas.

Tentunya, sebagai seorang muslim jangan menjadikan manfaat dunia sebagai tujuan utama dalam beribadah. Seperti berpuasa supaya langsing, bersedekah supaya kaya, atau menjalankan shalat supaya sehat. Tetap, ikhlaskan niat beribadah hanya untuk mencari ridha Allah semata.

Gerakan Shalat dan Kesehatan Fisik

Profesor Harold Koenig memaparkan di WebMD bahwa sekitar 1.200 penelitian terbaru membuktikan dampak positif ibadah pada kesehatan tubuh. Orang-orang yang rajin menjalankan ibadah terbukti berumur lebih panjang dan memiliki tubuh yang lebih sehat. Sebagaimana yang dirilis oleh International Journal of Health Sciences & Research. Berikut adalah beberapa manfaat ibadah shalat yang bisa kita peroleh:

Melancarkan peredaran darah

Berbagai gerakan shalat seperti berdiri, mengangkat kedua tangan, melipat tangan, membungkuk (rukuk), bersujud, duduk, lalu bangkit lagi ke posisi berdiri mampu memperlancar aliran darah dan juga getah bening.

Mencegah otot kaku

Orang yang jarang bergerak dan berolahraga akan rentan mengalami kekakuan otot. Berbagai gerakan dalam shalat membutuhkan tenaga otot, sehingga jika dilakukan secara rutin akan bermanfaat memperkuat otot lengan dan kaki. Selain itu, gerakan shalat terbukti memperlancar aliran darah kaya oksigen. Sehingga selain kuat, otot juga menjadi lebih lentur dan tidak kaku.

Mood meningkat

Gerakan sujud secara spesifik memiliki manfaat khusus dalam memperlancar peredaran darah ke otak. Seperti hasil penelitian di Harvard University, Amerika Serikat menyebutkan bahwa pikiran jadi lebih fresh dengan gerakan shalat, karena posisi jantung di atas otak, sehingga darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak dan meningkatkan kemampuan atau daya pikir seseorang.

Mencegah nyeri tulang belakang

Gerakan rukuk yang benar, yaitu lurus dan sejajar menyimpan banyak manfaat. Dengan terbiasa melakukan gerakan rukuk, tulang belakang seorang muslim akan menjadi kuat dan terjaga posisinya. Hal ini tentu sangat bagus karena bisa mengurangi risiko terjadinya cedera dan low back pain (nyeri punggung bawah).

Melatih keseimbangan

Semakin bertambah usia, keseimbangan dan kekuatan seseorang biasanya akan berkurang. Dalam rangkaian gerakan shalat dibutuhkan koordinasi tubuh yang baik untuk mempertahankan posisi. Gerakan shalat dimulai dari berdiri kemudian rukuk, bangkit lagi, sujud, duduk, hingga kembali berdiri dilakukan secara berulang-ulang setiap hari.

Bisa dibayangkan betapa terlatihnya seorang muslim dalam melakukan berbagai gerakan ini. Sebuah studi dalam Journal of Physical Therapy Science menyebutkan bahwa seseorang yang rutin menjalankan shalat memiliki kemampuan tubuh yang lebih baik dalam mempertahankan kestabilannya, ketika bergerak atau berganti posisi, sehingga menurunkan risiko cidera akibat jatuh.

Shalat dan Kesehatan Mental

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al Baqarah: 45).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk meminta pertolongan dengan sabar dan shalat. Kedudukan shalat sangat luar biasa, bahkan bisa menjadi solusi ketika seseorang butuh pertolongan.

Hal ini selaras dengan berbagai bukti yang bisa kita rasakan dan saksikan di dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki banyak permasalahan akan menjadi lebih tenang setelah berusaha khusyu dalam shalatnya.

Seseorang yang rutin shalat dengan khusyu’ terbukti bisa lebih tenang karena menggantungkan dirinya pada Allah subhanahu wata’ala. Hal ini tentu bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental dari berbagai gangguan seperti depresi, kecemasan, serangan panik, dan lain-lain.

Shalat yang bernilai manfaat sebagai salah satu psikoterapi ini tentu tidak boleh disalahartikan sebagai satu-satunya terapi. Seseorang yang sudah terdiagnosis mengalami salah satu gangguan dalam kesehatan mentalnya, tentu tetap membutuhkan bantuan dan terapi dari ahli (psikolog, psikiater).

Gangguan jiwa sangat bervariasi dan penanganan setiap kasusnya bisa berbeda, maka tidak sepantasnya kita menuduh seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sebagai orang yang tidak kuat iman.

Khusyuk dan Tuma’ninah dalam Shalat

Shalat yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental adalah shalat yang dikerjakan dengan khusyuk dan tuma’ninah, bukan dengan terburu-buru dan hati yang lalai. Gerakan shalat yang terburu-buru, tidak akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Begitu juga dengan pikiran yang tidak khusyuk akan sulit mewujudkan ketenangan batin.

Khusyuk dalam shalat berarti hadirnya hati ketika menghadap Allah dan tenangnya anggota badan, juga perkataan dan perbuatan orang yang shalat ikut dihadirkan sejak awal hingga akhir shalat. Sedangkan tuma’ninah berarti tenang dalam shalat. Ketika rukuk dan sujud harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, yaitu gerakannya harus benar dan sempurna dengan menegakkan atau meluruskan punggungnya.

Disyariatkannya tuma’ninah sebagaimana yang terdapat pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Ali bin Syaiban, beliau mengatakan bahwa dulu pernah shalat dibelakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau melihat dari belakangnya ada orang yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku’ dan sujud. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai melaksanakan shalat, beliau mengatakan:

يا معشر المسلمين  لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ والسُّجُوْدِ

“Wahai kaum muslimin, tidak ada shalat bagi mereka yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku’ dan sujud” (HR Ahmad, Ibnu Majah dishahihkan oleh al Albani)

Yang dimaksud dengan menegakkan di sini yaitu meluruskan punggungnya ketika bangkit dari rukuk dan sujud. Hadits ini merupakan dalil bahwa bangkit  dari ruku’, duduk dan tuma’ninah adalah rukun dari rukun-rukun shalat.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang manfaat shalat bagi kesehatan tubuh dan mental. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa memudahkan dalam meraih manfaat shalat bagi dunia dan akhirat kita. Allahumma Aamiin.(sbn)

Referensi :

https://muslim.or.id/60368-jadikanlah-sabar-dan-shalat-sebagai-penolongmu.html

https://almanhaj.or.id/51420-khusyuk-dan-tumaninah-dalam-shalat.html

https://doktersehat.com/informasi/kesehatan-umum/manfaat-gerakan-shalat

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/manfaat-ibadah-gerakan-shalat-bagi-kesehatan