Gula Berlebih: Awas Diabetes Mengintai!

By: hardi

dr. Avie Andriyani

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) dapat menyerang siapa saja. Memperhatikan pola makan dan selalu menjaga kesehatan adalah modal penting untuk mencegahnya. Foto; Ilustrasi/Istimewa

Saat ini, tidak perlu ke restoran mahal atau ke mal untuk mendapatkan makanan dan minuman yang menjadi tren. Di sepanjang jalan sangat mudah kita temui lapak-lapak penjual minuman kekinian, mulai dari yang original sampai yang aneka rasa, lengkap dengan berbagai topingnya. Bisa dibayangkan betapa manisnya ketika minuman yang mengandung gula tinggi masih ditambah dengan aneka toping yang tidak kalah manis. Tidak sampai di situ saja, camilan manis tidak ketinggalan ikut melengkapi, mulai dari cake, roti, hingga donat.

Tingkat Kesadaran Rendah

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan himbauan pada masyarakat Indonesia untuk membatasi konsumsi gula karena banyak penyakit bermunculan akibat gula yang berlebihan. Konsumsi gula harian yang direkomendasikan oleh kementrian kesehatan seperti yang tercantum dalam permenkes nomor 30 tahun 2013 maksimal 4 sendok makan (54 gram).

Pasalnya, salah satu bahaya mengonsumsi gula berlebihan adalah peningkatan kadar gula darah, sehingga terjadi penyakit diabetes mellitus. Selain itu kelebihan gula akan disimpan di otot dan hati, sehingga berpotensi menyebabkan obesitas (kegemukan), peradangan, dan perlemakan hati.

Ketika kita mengonsumsi makanan dan minuman kemasan, kita bisa mengetahui kandungan gula dengan melihat keterangan yang tertera dalam kemasan. Sesuai peraturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) nomor 22 Tahun 2019, setiap produk makanan atau minuman kemasan wajib dilengkapi tabel yang menginformasikan kandungan gizi dalam kemasan produknya yang disebut ING (informasi nilai gizi) atau nutrition fact.

Sayangnya kesadaran masyarakat masih rendah dalam membaca dan memperhatikan informasi nilai gizi sebelum membeli produk kemasan, padahal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan asupan gizi harian.

Apa Itu Diabetes Mellitus?

Diabetes Mellitus (DM) atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai “penyakit gula” merupakan penyakit yang banyak bermunculan dewasa ini. Hal ini terkait dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di kalangan masyarakat kita. Kurangnya aktivitas fisik (olah raga) dan pola makan serba fast food kian mempertinggi kejadian penyakit DM. 

Diabetes mellitus (DM) adalah sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang. DM ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemi) akibat tubuh kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.

Penyakit DM dapat timbul secara mendadak pada anak-anak maupun orang dewasa muda, sedangkan pada orang dewasa berusia >40 tahun, penyakit ini sering muncul tanpa gejala dan baru diketahui ketika yang bersangkutan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain sering merasa haus (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari, mudah lapar sehingga sering makan (poliphagi), berat badan turun cepat tanpa sebab yang jelas.

Badan juga terasa lemah, cepat lelah, mudah mengantuk, kulit kering dan gatal-gatal, sering kesemutan pada jari tangan dan kaki, penglihatan menjadi kabur, infeksi sulit sembuh, bisul yang hilang timbul, keputihan, infeksi pada kepala zakar (balanitis) atau gatal pada kemaluan wanita (pruritus vulvae), dan impotensi pada pria

Sebelum Terlambat

Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami penyakit diabetes seperti usia lebih dari 45 tahun, kegemukan (berat badan >120% berat badan ideal), hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg), hiperkolesterol, riwayat keluarga ada yang menderita DM (faktor keturunan), dan lain-lain.

Penderita diabetes biasanya sering terlambat mengetahui kalau dirinya menderita DM sampai muncul komplikasi, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan mendadak buta, gangguan pembuluh darah besar maupun kecil, penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan kulit, gangguan saraf, dan pembusukan pada kaki (gangren)

Konsumsi Gula dalam Batas Aman

Supaya tidak berlebihan dan melewati ambang batas konsumsi dalam sehari, kita perlu menyiasati supaya konsumsi gula tetap dalam batas aman. Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan :

  • Kurangi konsumsi minuman yang terbukti berkadar gula tinggi seperti produk minuman manis kekinian, minuman dalam kemasan botol atau kaleng.
  • Hindari konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti pada permen, selai, jeli, manisan buah-buahan, kental manis, es krim, kue manis, dodol, bolu, abon, dendeng, dan makanan kaleng.
  • Pilih camilan yang menyehatkan seperti sayur dan buah-buahan
  • Tetap waspada dengan penambahan gula pada minuman jus buah atau dressing salad (mayonaise, keju) yang berlebihan.
  • Konsumsi buah secara langsung dan sebaiknya tidak dibuat jus karena proses penghalusan buah menyebabkan peningkatan kadar gula.
  • Batasi penambahan kecap, dan saus dalam makanan yang telah tersaji karena di dalamnya juga terkandung gula. Terkadang kita jadi tergerak untuk menambahkan bahan-bahan tersebut karena tersedia di meja makan.
  • Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan olahan dan makanan siap saji atau fast food karena seringkali mengandung kadar lemak, garam, dan gula tinggi..

Allah Tidak Menyukai Segala Sesuatu yang Berlebihan

Dalam surat Al-A’raf ayat 31, Allah berfirman :

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ ﴿ ٣١

“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid. Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

Dari ayat tersebut, kita bisa mengetahui bahwa segala hal dalam kehidupan kita tidak boleh berlebihan. Banyak mudharat atau bahaya yang muncul ketika kita berlebih-lebihan. Mengonsumsi makanan dan minuman manis sebenarnya boleh-boleh saja, tapi jika sudah berlebihan. Berpotensi mengganggu kesehatan, dan hal ini dilarang dalam agama Islam karena bisa mendatangkan madharat bagi tubuh.  

Menjaga Pola Hidup Sehat

Banyaknya kasus DM yang terjadi, tentunya menjadikan kita lebih waspada, terutama jika kita mempunyai faktor risiko untuk menderita DM. Sebisa mungkin mencegah penyakit ini, yaitu dengan menerapkan pola makan sehat, olah raga, hindari stres, hentikan kebiasaan merokok, pertahankan berat badan ideal, dan cek kadar gula darah secara teratur.

Mudah-mudahan dengan memperhatikan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menjaga diri dan keluarga kita dari penyakit DM.(sbn) 

https://ayosehat.kemkes.go.id/cegah-diabetes-melitus-dengan-6-langkah-sehat

https://promkes.kemkes.go.id/penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak,

https://standarpangan.pom.go.id/dokumen/peraturan/2019/PBPOM_Nomor_22_Tahun_2019_tentang_ING.pdf,

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3175/mari-kenali-diabetes-melitus