Giat Pipanisasi Tuntas: Warga Pacitan Senang Nikmati Air Bersih

By: hardi

Leny Hasanah- Tanggap Bencana

Tim relawan TB HSI BERBAGI, Satda Indonesia menyiapkan dan memastikan tandon air dapat digunakan sebelum pemasangan pipa secara keseluruhan tanggal 20 Oktober 2024/ Foto-Foto; Dok HSIB

Pacitan, berbagi.hsi.id– Kabar baik datang dari Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Setelah melalui perjuangan panjang, alhamdulillah, proyek pipanisasi sepanjang 9,1 kilometer ini akhirnya berhasil mengalirkan air dan dinikmati oleh 90 keluarga, satu masjid, dan tiga mushalla. Masyaallah, luar biasa!

Ketua Tim Tanggap Bencana (TB) HSI BERBAGI, Dovit Agususilo menjelaskan, giat pipanisasi ini merupakan bagian penting dari serangkaian kegiatan yang dilakukan bertahap, sekitar 600 relawan dari berbagai daerah, yang tergabung dalam tim Satda Indonesia. Para relawan telah bekerja keras, demi terwujudnya aliran air bersih ke desa tersebut.

Sinergi Tim Relawan

Menjalin ukhuwah dalam sinergi kebaikan untuk membantu kepada sesama…

Dalam giat fase terakhir pipanisasi ini, tim relawan Tanggap Bencana HSI BERBAGI tiba di lokasi, tanggal 18 Oktober 2024, diwakili oleh Adhi Setiawan dan Sudiyatmo. Mereka langsung bergabung dengan Tim Satda, Pacitan Mengaji, serta MKP Kediri.

Proses awal dimulai dengan membersihkan jalur pipa, menandai titik-titik pemasangan pipa, melakukan droping pipa, hingga persiapan untuk menyambut 600 relawan, yang akan bekerja untuk menyambung dan memasangkan pipa secara keseluruhan pada 20 Oktober 2024.

Dovit menambahkan, pada 19 Oktober 2024, sore harinya, Tim TB HSI BERBAGI mendapat tambahan tenaga dari Agung Abu Uswah dan Budi Robani, yang berangkat dari Back Office HSI Solo, untuk ikut serta dalam giat.

“Pada tanggal 21 Oktober 2024, panitia inti masih tetap berada di lokasi. Mereka tidak pulang, karena untuk menyelesaikan masalah pompa air dan menata ulang jalur pipa guna memastikan air mengalir tanpa kendala,” tegas Dovit.

Alhamdulillah, saat ini air sudah mengalir ke rumah-rumah warga. Meskipun belum 100 persen rampung karena pemasangan meteran pipa ke rumah warga masih dikerjakan oleh relawan lokal bersama warga.

Sementara, kendala di jalur utama dan satu pompa air tidak menyala, yang sebelumnya sempat terjadi. Kini, semuanya sudah berfungsi dengan baik. Pada tanggal 22 Oktober 2024, tim TB HSI BERBAGI akhirnya pulang setelah memastikan air bisa mengalir dengan lancar.

Terkait giat pipanisasi yang terbilang panjang dan cukup menyita energi, Dovit, yang merupakan santri HSI asal Banyuwangi tak  lupa memberikan apresiasi yang tinggi atas  partisipasi masyarakat lokal yang sangat luar biasa. Warga di sana mendukung sepenuh hati tanpa kenal lelah.

Mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, semua kompak bekerja sama. Bahkan, unsur muspika, elemen Banser, Kokam, serta tim Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pacitan juga turut membantu dalam pengerjaan pipanisasi ini.

Pelajaran Berharga

Atas pertolongan Allah serta ikhtiar yang dilakukan, akhirnya air pun mengalir…

Dovit menjelaskan, pemasangan pipa sepanjang 9,1 kilometer di daerah perbukitan sejatinya tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Pipa yang digunakan adalah jenis HDPE dan dipasang di atas permukaan tanah, diatur rapi agar tidak mengganggu jalan atau lahan pertanian warga.

Selain itu, monitoring dan evaluasi kualitas air juga akan terus dilakukan, dengan bantuan warga lokal yang melakukan pengecekan berkala. Di sumber air dan tandon tempat menyimpan air, juga sudah dipasang penyaring agar tidak ada kotoran yang ikut ke aliran air.

Bagi Tim TB HSI BERBAGI, pengalaman pipanisasi di Pacitan ini penuh dengan tantangan dan cukup menyita waktu. Salah satunya adalah sulitnya mencari sumber mata air di area perbukitan yang kering dan curam, dengan kontur bebatuan. Selain itu, mengatasi masalah jaringan kelistrikan dan pemasangan panel pada pompa, juga menjadi kendala yang tidak mudah.

Namun, semua itu dapat diatasi dan selesai dikerjakan. Dovit berharap, semua rangkaian kegiatan pipanisasi di desa Sudimoro  menjadi pelajaran berharga yang akan bermanfaat untuk proyek-proyek pipanisasi HSI BERBAGI di masa depan.

“Masyaallah banget pokoknya. Di Pacitan ini sangat kompleks permasalahannya. Namun, insyaallah, hal ini menjadi pelajaran berharga sebagai bekal untuk giat pipanisasi di HSI BERBAGI,” ungkap Dovit semringah, karena giat yang dilakukan tim secara keseluruhan tuntas, warga tersenyum sebab air mengalir ke rumah-rumah mereka.(sbn)