Leny Hasanah- Daksos
Mentawai, berbagi.hsi.id– HSI Berbagi berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Mahasiswa Minang (FKMM) menyelenggarakan Ekspedisi Dakwah Kepulauan Mentawai selama satu pekan, tanggal 16-25 Juli 2024 di Islamic Center Siberut Selatan. Misi mulia ini menargetkan para da’i, tokoh masyarakat dan saudara muslim yang tinggal di 10 dusun pedalaman Mentawai sebagai sasaran utama kegiatan.
Sebagai penyelenggara ekspedisi dakwah, FKMM terdiri dari mahasiswa berdarah minang yang sedang mengenyam pendidikan di 10 kampus berbasis sunnah, baik dalam dan luar negeri. Seperti Universitas Islam Madinah (UIM), Universitas Al-Azhar Mesir, Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember Jawa Timur, LIPIA Jakarta dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) As-Sunnah Deli Serdang, Medan, Sumatra Utara.
Mereka saling bersinergi dan bergandengan tangan menyampaikan ilmu agama yang telah mereka peroleh kepada para da’i di Mentawai, berharap agar ilmu tersebut dapat terus disebarluaskan di pedalaman Mentawai.
Ekspedisi dakwah kali ini mencakup dua kegiatan utama. Pertama, para da’i dari Siberut Selatan, Siberut Tengah dan Siberut Barat Daya diundang ke Islamic Center untuk mengikuti daurah pembekalan ilmu dasar Islam, fikih, serta praktik langsung dari ilmu tersebut.
Adapun, agenda yang kedua adalah menyebarkan mahasiswa FKMM ke 10 dusun pedalaman untuk menggantikan da’i yang sedang ikut daurah di Islamic Center. Tugas utama mereka adalah memakmurkan masjid, bertemu dengan tokoh Masyarakat. Serta memberikan pelajaran agama kepada warga setempat.
Perjalanan 7 Jam dengan Pompong
Ketua Umum FKMM, Syaiful Ma’arif, menjelaskan bahwa perjalanan menuju wilayah pedalaman memakan waktu 6-7 jam dengan menggunakan kapal kayu kecil atau pompong. Selama satu pekan, mahasiswa hidup tanpa jaringan handphone, listrik dan hanya menggunakan lampu yang menyala sejak maghrib, hingga pukul 22.00 atau maksimal pukul 24.00 WIB.
“Mahasiswa FKMM dilatih keberanian dalam medan dakwah yang sesungguhnya, menghadapi tantangan hidup di pedalaman. Serta merasakan perjuangan dan sulitnya para da’i dalam menebarkan dakwah dengan kondisi dan fasilitas yang sangat terbatas,” ungkap Syaiful.
Selama tujuh hari, ekspedisi dakwah ini berjalan dengan lancar. Syaiful mewakili tim panitia, menyampaikan terima kasih kepada lembaga dakwah yang terlibat, khususnya kepada HSI Berbagi yang telah menyumbangkan zakat sebesar Rp100 juta untuk disalurkan kepada para da’i dan sejumlah tokoh muslim di Mentawai.
“Kami berharap agar seluruh kaum muslimin lebih memperhatikan (saudara) di Kepulauan Mentawai ini. Semoga jumlah muslim di sini terus bertambah. Semoga Allah mudahkan dan berkahi semua langkah kita. Jazaakumullahu khairan kepada semua muhsinin, sponsor dan pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum,” ungkap Syaiful bersemangat.
Sementara, Ketua HSI Berbagi Mujiman Abu Ibrahim mengatakan, bahwa HSI Berbagi mendukung penuh kegiatan FKMM dalam menyebarkan dakwah sunnah di Kepulauan Mentawai.
Dukungan penuh dilakukan dengan memberikan bantuan langsung, berupa dana sebesar Rp125 juta. Dimana Rp25 juta dialokasikan untuk biaya operasional kegiatan dan Rp100 juta untuk membantu para da’i dan tokoh masyarakat muslim di Mentawai.
“Alhamdulillah, sebanyak 50 orang da’i dan tokoh muslim di Mentawai masing-masing mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp 2 juta. Kami berharap agar mereka tetap istiqamah dan tambah semangat berdakwah di Kepulauan Mentawai,” ujar Mujiman.
Ekspedisi Dakwah Kepulauan Mentawai tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menunjukkan semangat dan dedikasi para mahasiswa FKMM dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah terpencil.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas muslim di Mentawai. Insyaallah.(sbn)