Leny Hasanah- Daksos
Anak-anak penyintas tampak bersemangat belajar mengaji di Mushala Attauhid Semeru, yang sebelumnya menjadi lokasi giat tim Relawan HSI BERBAGI pasca erupsi pada 2021 lalu. Foto-foto; Dok HSIB
Lumajang, berbagi.hsi.id– Dakwah kembali menggeliat di kaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Setelah sempat terhenti, kegiatan ini perlahan-lahan mulai berjalan, membawa syiar sunnah di tengah-tengah masyarakat, khususnya para penyintas terdampak erupsi Semeru pada tahun 2021.
Ustadz Dodik Wahyudi, salah satu penggerak dakwah di wilayah Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengungkapkan, saat ini kegiatan yang rutin dilakukan adalah tausiah setiap malam Jumat bersama jamaah yasinan ibu-ibu.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah berjalan sekitar tujuh pekan, dimulai pada 19 September 2024,” ujarnya kepada berbagi.hsi.id, di Lumajang, baru-baru ini.
Kegiatan tausiah dilakukan setelah acara yasinan dan arisan ibu-ibu selesai, yaitu sekitar pukul 19.00 WIB setelah shalat Isya, dan berlangsung selama 30 menit. Materi tausiah yang disampaikan berfokus pada pembahasan tafsir surat Yasin.
Menurut Ustadz Dodik, pendekatan dakwah ini dilakukan secara bertahap untuk perlahan-lahan mengenalkan dakwah yang haq kepada masyarakat setempat. Jumlah jamaah yang hadir rata-rata mencapai 30-40 orang, dan jika semua hadir, maka totalnya bisa menembus angka 50 orang.
Ke depan, Ustadz Dodik bersama pegiat dakwah lainnya bercita-cita mendirikan pondok tahfidz di Mushalla Tauhid Semeru, yang sebelumnya pernah dibantu oleh HSI BERBAGI untuk tahap penyelesaiannya.
Selain itu, mereka juga berencana mengajukan proposal pembangunan MCK dan tempat wudhu untuk mendukung kenyamanan beribadah di mushalla tersebut.
“Jadi, saat Ketua Yayasan HSI, Pak Heru Nur Ihsan dan Ketua Divisi HSI BERBAGI, Mas Mujiman datang ke Lumajang, mereka sudah melakukan survei lokasi dan mengadakan pertemuan dengan jamaah yasinan. Ibu-ibu juga menerima bingkisan,” kenang Ustadz Dodik.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menjadi perhatian HSI BERBAGI dengan memberikan pelatihan menjahit di Huntap Desa Sumbermujur.
Secara terpisah, Ketua Divisi HSI BERBAGI, Mujiman Abu Ibrahim memberikan tanggapan yang positif atas berkembangnya kegiatan dakwah yang dimotori Ustadz Dodik, teman-teman relawan, serta da’i lokal di wilayah itu.
“Saya melihat dakwah ini bertujuan mengenalkan agama sesuai Al-Qur’an dan sunnah yang dipahami para sahabat dan generasi terbaik setelah sahabat. Mereka di sana masih beranggapan bahwa malam Jumat dihiasi dengan acara yasinan dan dilakukan umumnya. Karena itu, kajian tafsir surat yasin diadakan setelah mereka selesai yasinan. Jadi perlahan-lahan kita sedang mendakwahi mereka,” jelas Mujiman.
Oleh karena itu, Mujiman berharap sinergi antara masyarakat, asatidzah, dan pihak pendukung sangat diperlukan. Dalam hal ini, HSI BERBAGI juga berencana memperkuat kegiatan dakwah dengan mendukung kajian rutin untuk masyarakat di sana, serta memberikan pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan menjahit di hunian tetap Desa Sumbermujur dengan menyediakan mesin jahit.
Dengan dukungan masyarakat setempat dan pihak-pihak yang peduli, dakwah di kaki Gunung Semeru terus menunjukkan perkembangan positif. Semoga langkah kecil ini menjadi awal dari syiar Islam yang lebih besar di wilayah ini, dengan ridha dan kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahumma Aamiin.(sbn)