Leny Hasanah- Program Muslim Kreatif
Kembali dengan program kebaikannya, HSI BERBAGI membuka pelatihan teknisi handphone Batch 3, bagi peserta yang memenuhi persyaratan. Bersiap, raih peluang bisnis dan menjadi teknisi andal.
Jambi, berbagi.hsi.id– Program Muslim Kreatif (PMK) Pelatihan Teknisi Handphone HSI BERBAGI masih menjadi daya pikat tersendiri untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi, sekaligus sebagai peluang bisnis yang menggiurkan bagi pesertanya dalam membuka lapangan pekerjaan.
Data terkini, sebanyak 23 orang telah mendaftar dalam program ini, pada pelaksanaan batch 3. Namun, baru 12 calon peserta yang dinyatakan memenuhi persyaratan, sedangkan sisanya gugur karena usianya melebihi batas maksimal dan berasal dari keluarga mampu.
Persyaratan yang ditetapkan HSI BERBAGI dalam Pelatihan Teknisi HP ini memang terbilang cukup ketat, antara lain; peserta berstatus ikhwan, tidak merokok, berusia 18-33 tahun, menjaga shalat berjamaah 5 waktu di masjid selama mengikuti kegiatan, tergolong dhuafa, memiliki minat di bidang teknik, sanggup mematuhi peraturan, serta bagi santri yang berkeluarga harus mendapat izin tertulis dari istri/ keluarganya.
“Persyaratan batch 3 ini sebenarnya sudah dilonggarkan dibandingkan sebelumnya. Usia maksimal yang awalnya 30 tahun, kini menjadi 33 tahun. Bahkan, kakak atau adik dari keluarga santri HSI yang masih dalam satu kartu keluarga juga bisa mendaftar, termasuk santri angkatan baru,” ungkap Ketua PMK HSI BERBAGI, Sokhidin kepada berbagi.hsi.id, di Jambi, Senin (2/12/2024).
Fokus pada Program Teknisi HP
Program ini berlanjut hingga Batch 3 karena melihat kesuksesan dua batch sebelumnya. Menurut Sokhidin, alumni Batch 1 dan 2 telah menunjukkan kemampuan untuk mandiri secara finansial, sehingga memberikan dorongan kuat bagi HSI BERBAGI untuk terus melanjutkan program ini.
“Program lain, sebenarnya sudah ada beberapa usulan, namun belum ada yang siap dijalankan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Untuk Batch 3, kuota yang ditargetkan adalah 40 peserta. Namun, hingga kini baru 12 orang yang memenuhi seleksi awal. Untuk memenuhi kuota, tim PMK akan menyebarkan pengumuman pendaftaran gelombang kedua yang akan disampaikan melalui grup diskusi HSI AbdullahRoy, dan insyaallah dijadwalkan mulai Selasa (3/12/2024) dan berlangsung selama sepekan ke depan.
Jadwal dan Durasi Pelatihan
Sokhidin menjelaskan, Pelatihan Teknisi HP batch 3 ini memiliki durasi pelatihan yang cukup panjang, mencakup tiga bulan penuh di Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan bootcamp pembekalan pendidikan agama Islam di Back Office HSI Solo mulai 1–31 Mei 2025. Setelah itu, peserta akan mengikuti dua bulan pelatihan teknis di Borneo Flasher Boyolali pada 1 Juni–31 Juli 2025.
Peserta yang telah menyelesaikan pelatihan diwajibkan untuk magang di mitra Borneo Flasher selama satu bulan, mulai 1–31 Agustus 2025. Ada kemungkinan peserta yang memiliki performa unggul akan ditawari untuk bekerja di Borneo Flasher pada divisi terkait pelatihan yang telah mereka jalani.
“Dengan durasi pelatihan yang panjang, otomatis biaya yang dibutuhkan juga cukup besar. Perkiraan RAB untuk Batch 3 mencapai Rp200 juta hingga Rp250 juta,” jelas Sokhidin.
Respon Positif dari Mitra
Respon dari LPKS Borneo Flasher terhadap pelaksanaan Batch 3 sangat positif. Menurut Sokhidin, beberapa kekurangan dari Batch 1 dan 2 telah diperbaiki, sehingga diharapkan pelaksanaan Batch 3 akan berjalan lebih baik.
Di balik persiapan yang intensif, tim PMK HSI BERBAGI memiliki harapan besar untuk para peserta. “Setelah mengikuti program ini, kami berharap mereka dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia, tangguh menghadapi tantangan hidup, mampu meningkatkan perekonomian keluarga, dan memberikan manfaat kepada saudara-saudara kita yang masih membutuhkan,” ujar Sokhidin berharap.
Dengan segala persiapan dan dukungan yang diberikan para mitra serta muhsinin tentunya, PMK Teknisi HP Batch 3 diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi peserta, keluarga dan komunitasnya. Sekaligus menjadi solusi inovatif untuk pengembangan keterampilan dan peningkatan ekonomi masyarakat yang terbilang dhuafa.
Jadi, selagi masih ada waktu, ayo manfaatkan peluang emas dan kesempatan ini untuk mendongrak pendapatan kamu dan keluarga. Jangan terlambat, ya! (sbn)