Subhan Hardi-Tanggap Bencana
Pacitan, berbagi.hsi.id– Krisis air dan kekeringan yang melanda Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hingga saat ini masih menjadi masalah dan sumber ketakutan warga di sana. Begitu sulitnya mendapatkan air, menyebabkan warga harus bersusah payah menjemputnya dari sumber air yang masih tersedia dengan jarak yang cukup jauh di atas perbukitan. Saat musim kemarau tiba, air semakin sulit didapat. Sehingga jalan yang ditempuh adalah menebus kebutuhan tersebut dengan cara dropping atau membeli air bersih agar dapat memenuhi konsumsi harian keluarga. Sementara, bagi warga yang tidak mampu membeli air bersih. Berharap bantuan datang dari pemerintah, lembaga serta para relawan yang berjibaku membantu warga menanggulangi krisis air yang dihadapi.
Pentingnya air sebagai sumber kehidupan, di tengah bencana kekeringan yang melanda hampir tiap tahun di Kabupaten Pacitan ini. Menggerakkan Tim Tanggap Bencana HSI Berbagi menerjunkan relawannya untuk membantu dan melihat kondisi terkini. Kolaborasi dengan Satda Indonesia, giat yang dilakukan pada tanggal 19- 22 Juli 2024, adalah melakukan survei dan asesmen di Desa Sudimoro. Khususnya Dusun Karang Mulyo, Sidorejo, Konto, dan Gandusari untuk mengetahui sumber air yang dapat mengaliri rumah warga dengan program pipanisasi yang akan dijalankan. Desa Pager Lor, juga termasuk wilayah yang masuk ‘radar’ tim relawan. Dimana sumber air ditemukan di Dusun Gondosari, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
Mengukur TDS (Total Dissolved Solids) dari sumber air yang berlokasi di Dusun Karang Mulyo untuk mengetahui kalayakan dan jumlah kepadatan partikel zat yang terlarut dalam air. Dalam gambar menunjukkan tds cukup rendah, yakni diangka 93. Dari debit dan sumber air bersih yang diperoleh di lokasi ini, diharapkan dapat mengalirkan air ke-82 rumah warga di Dusun Gandusari dan Dusun Konto yang menjadi fokus relawan HSI Berbagi dan Satda Indonesia dalam giat pipanisasi. Adapun sumber air yang berlokasi di Dusun Gondosari, Desa Pager Lor, diupayakan mampu menyalurkan air bagi 73 rumah warga di sana.
Tim relawan HSI Berbagi, terdiri dari Dovit Agususilo, Subhan Hardi, Adhi Setyawan dan Muhammad Romadona, serta relawan Satda Indonesia Denny Kris yang memimpin secara teknis dan operasional giat asesmen dan survei, juga dibantu 2 relawannya, yakni; Jaddi Ramadhan serta Fuad. Tampak menyusuri area dusun dengan menunggangi sepeda motor. Terkadang berjalan kaki manapak kontur tanah keras bebatuan menanjak dan menurun, dengan kemiringan hingga 90 derajat diantara jalanan berbukit dan rumah warga.
Menentukan letak tandon atau penampungan air dari sumber air di atas bukit dengan titik lokasi yang telah ditentukan.
Giat survei dan asesmen di Desa Sudimoro ini, juga melibatkan warga lokal yang secara bersamaan turut membantu menentukan titik instalasi penyaluran air, lewat pemasangan dan penyambungan pipa yang menyusuri dan membentang diantara tanah berbukit dan rumah warga. Hasil pemantaun dan rekam gambar lewat pemetaan, nantinya akan menjadi rujukan dan data penting untuk disalurkannya air ke rumah warga.
Keran warga yang tersambung dengan pipa dari sumber air, kondisinya tidak berfungsi. Air sudah tidak mengalir, bahkan pipa serta keran tersebut menjadi tampak rusak. Butuh perhatian dari kita semua untuk menanggulangi krisis air bersih di wilayah Pemkab Pacitan ini. “Kami sangat membutuhkan air, cukup sulit jika terus-menerus membeli air. Semoga kegiatan pipanisasi ini menjadi solusi bagi warga, khususnya di Dusun Gandusari yang memang sangat membutuhkan,” ujar Khoirul Anwar (29 thn) warga Dusun Krajan, Pager Lor yang juga relawan berharap.
Begitu banyak pintu kebaikan untuk meraih amal jariyah, terutama melalui sedekah air bersih dan giat pipanisasi di Pacitan ini. Mari, bergandengan tangan, dukung program ini bersama HSI Berbagi.*