Leny Hasanah- Armalah
Sumatra Selatan, berbagi.hsi.id– Perjuangannya dalam mengarungi hidup untuk membahagiakan anak-anaknya patut diacungi dua jempol. Kasih sayangnya, sebagai seorang ibu tak terbilang, kerja membanting tulang, bahkan rela berutang hanya untuk menggoreskan senyuman di wajah sang buah hati.
“Perjuangan yang paling berat yang saya alami adalah membesarkan anak-anak, terutama biaya sekolah dan mondok anak. Alhamdulillah diberikan kesabaran dan keikhlasan,” ujar Ibu RD (43) yang berdomisili di Sumatra Selatan melalui percakapan WhatsApp kepada redaksi HSI Berbagi, Rabu, (7/3/2024).
RD ditinggal sang suami selama-lamanya pada tahun 2021. Sejak itulah, dia harus berjibaku sendiri merawat keempat anaknya dengan berjualan kecil-kecilan sekaligus menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di desanya. Qadarullah, usahanya terkadang lesu sementara anak-anaknya yang sedang menimba ilmu di pondok membutuhkan biaya pendidikan yang cukup besar.
Pertolongan Allah datang pada saat yang tepat. Suatu hari RD melihat siaran tertulis tentang Program Armalah tahun 2023 HSI Berbagi di grup reguler HSI. Disebutkan, Armalah merupakan program yang ditujukan untuk membantu janda/ armalah dari keluarga dhuafa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Tak menunggu, RD pun mengajukan permohonan dan berkasnya lolos seleksi. Dia terpilih sebagai salah satu penerima manfaat Program Armalah tahun 2023 dan menerima bantuan sebesar Rp9.427.000,00 pada tanggal 29 Oktober 2023.
“Uang itu saya gunakan untuk modal dagang, membayar tunggakan sekolah anak, dan tukar tambah motor karena motor saya yang lama sudah tidak layak pakai dan sering rusak,” ceritanya coba mengenang.
Ibu AS (34) juga mengalami kisah yang hampir serupa. Berpisah dengan suami sejak tahun 2017 silam, mengharuskannya menjadi perempuan mandiri dan mampu berpijak dengan kaki sendiri. Namun, tingginya biaya hidup akhir-akhir ini membuat AS harus berpikir lebih untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan anak tunggalnya yang kini sudah duduk di bangku kelas 4 SD.
“Saya ini kerja serabutan, cuma membantu menyetrika dan bersih-bersih di rumah orang. Gaji yang saya terima cukup untuk biaya makan sehari-hari. Qadarullah, mantan suami juga tidak memberikan nafkah untuk anak,” ungkap AS menceritakan kesehariannya.
Janda yang tinggal di Bantul, Yogyakarta ini pun kemudian mendaftarkan diri sebagai peserta Program Armalah HSI Berbagi tahun 2023. Alhamdulillah namanya masuk dalam daftar penerima manfaat program tersebut.
“Alhamdulillah, bantuan Program Armalah membuat beban hidup saya jadi ringan dan berkurang. Saya pun bisa lebih fokus membersamai anak ketika belajar,” ungkapnya terdengar bahagia.
Sejauh ini, AS termasuk pintar memanfaatkan bantuan Armalah yang diterimanya sebesar Rp9.546.000,00 pada tanggal 14 Oktober 2023. Selain membayar kontrakan rumah dan biaya sekolah anak, juga menggunakan uang bantuan tersebut sebagai modal usaha kecil-kecilan, yakni berjualan pempek dan kaos kaki.
Dia ingin berusaha mandiri dan tidak bergantung dari kebaikan muhsinin. Di sisi lain, dirinya juga selalu mendoakan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberkahi tim HSI Berbagi dan muhsinin yang telah membantu orang-orang tidak mampu.
“Saya pun sangat bersyukur dengan adanya Program Armalah HSI Berbagi. Mudah-mudahan lebih banyak lagi keluarga yang dapat dibantu ke depannya,” ujar RD dengan doa yang sama.
Meringankan Beban Janda
RD dan AS adalah dua orang yang beruntung yang lolos seleksi dalam Program Armalah HSI Berbagi tahun 2023. Pada tahun itu, HSI Berbagi telah menyalurkan bantuan sebesar Rp170.765.000 untuk meringankan beban 23 janda di sejumlah wilayah di Indonesia.
HSI Berbagi memang menerapkan persyaratan yang cukup ketat untuk Program Armalah, di antaranya pemohon adalah santri akhwat aktif HSI AbdullahRoy, berstatus janda dan tergolong dhuafa, memiliki surat keterangan resmi cerai mati/hidup, belum menikah lagi, serta tidak menerima bantuan dari HSI Berbagi dalam jangka waktu satu tahun terakhir.
Berkas yang masuk saat awal pendaftaran Armalah tahun 2023 berjumlah 130 orang. Namun, banyak pemohon yang berguguran karena beberapa alasan, di antaranya bukan keluarga dhuafa, tidak bersedia dipublikasi, bukan santri aktif HSI AbdullahRoy, tidak melengkapi dokumen resmi. Dan, masih memiliki harta/tabungan
“Pada tahun lalu, HSI Berbagi memang hanya membuka Program Armalah bagi santri aktif HSI. Kami terpaksa menolak kalau ada permohonan dari pihak eksternal,” ujar Sekretaris Program Armalah HSI Berbagi tahun 2023, Tania Latinina.
Tania juga belum dapat memastikan kapan jadwal pembukaan Program Armalah tahun 2024. Namun, tak menutup kemungkinan kegiatan Armalah akan tetap hadir guna membantu kesulitan para janda dhuafa di Tanah Air. “Ada, insyaallah,” tandasnya.
Tahukah Anda, kebaikan hati membantu janda dan dhuafa bagaikan orang-orang yang berjuang di jalan Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Al-Qa’nabi—yaitu gurunya Imam Bukhari dan Muslim—berkata, aku sangka itu seperti orang yang shalat malam, yang tidak pernah merasakan lelah, dan yang berpuasa yang tidak pernah berhenti berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, masih ada kesempatan menggandakan pahala Anda pada bulan Dzulhijjah yang mulia. Jadilah bagian penting dalam mengemban misi kemanusiaan bersama HSI Berbagi.(sbn)