Relawan Tanggap Bencana HSIB Latihan di Gunung Lawu 

By: hardi

Subhan Hardi- Tanggap Bencana

Jawa Tengah, berbagi.hsi.id– Punya semangat dan keberanian saja, tidaklah cukup sebagai modal relawan ketika terjun di wilayah bencana. Pentingnya pengetahuan dasar tentang keselamatan dan penyelamatan, serta hal lainnya harus dipahami sebagai panduan. Jika tidak, bukannya membantu korban, justru nyawa bisa terancam.

Tentu saja, pernyataan di atas bukanlah peringatan semata. Jika tidak berhati-hati dalam melakukan pertolongan, penyelamatan dan evakuasi terhadap korban saat bencana terjadi. Maka, bisa saja menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan, seperti kecacatan atau bahkan kematian.

Hal penting lainnya, para relawan juga perlu membekali diri dengan pengetahuan manajemen bencana, serta bertindak sesuai prosedur yang tepat dalam melakukan penyelamatan. Sehingga keselamatan dirinya juga ikut terjaga.

Berangkat dari pemikiran inilah, Yayasan HSI (Halaqoh Silsilah Ilmiyah) Abdullah Roy Berbagi, yang tergabung dalam Divisi Relawan Tanggap Bencana, menggelar pelatihan bagi relawannya di Lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Bertajuk; Pelatihan Disaster Management Relawan Tanggap Bencana HSI Berbagi- pelatihan ini terselenggara bekerja sama dengan PMI Kota Solo. Menghimpun 30 relawan, kegiatan pelatihan ini mengulas materi kesiapsiagaan pra bencana, asesmen, logistik, hingga rescue (penyelamatan) berupa simulasi evakuasi korban bencana.

“Kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian kita dan saling tolong menolong kepada sesama. Harapannya, akan ada duta- duta HSI di berbagai wilayah, yang dapat diterjunkan dalam kegiatan kebencanaan,” ujar Ketua Yayasan HSI Berbagi, HN Ihsan di sela-sela pelatihan relawan.

Sebagai yayasan (lembaga) yang mengemban misi dakwah Ahlussunnah wal jama’ah, Ihsan juga menyampaikan, gelaran pelatihan ini juga sebagai forum keakraban dan saling kenal. Sehingga dapat menjalin ukwah imaniyah yang semakin kuat.

Menurutnya, pembekalan dasar dalam penanggulangan bencana bagi Relawan Tanggap Bencana HSI Berbagi sangat penting dilakukan. Sebagai upaya membentuk kemampuan dan memastikan kesiapsiagaan bagi relawan saat diterjunkan  medan bencana.

“Jangan ujug ujug ke lokasi bencana. Tanpa ilmu, justru sangat berbahaya dan bisa menjadi korban. Keselamatan relawan, juga utama,” ungkapnya memberi pesan.

Sosok yang sangat bersahaja dan dekat kepada sesama penuntut ilmu di HSI Abdullah Roy, mengatakan, dirinya dan HSI akan memberikan dukungan dengan sepenuh hati.

“HSI akan dukung kegiatan pelatihan seperti ini, tujuannya untuk taqarrub kepada Allah,” jelasnya meyakinkan.

Dingin yang Menusuk

Tak kalah bersemangat. Meski, udara dingin yang cukup menusuk tulang, di sekitar lereng Gunung Lawu. Ketua HSI Berbagi Mujiman, juga turut bergabung dan menemani para relawan menginap dalam tenda. Berselimut gelapnya malam, diantara belantara hutan gunung Lawu.

Mujiman mengatakan, disamping bekal pengetahuan. Pelatihan yang digelar HSI Berbagi, diharapkan menjadi ruang dan saling mengisi antar relawan. Menurutnya, potensi atau skill yang dimiliki para relawan, juga akan semakin terasah.

“Kemampuan itu, mulai dari perencanaan, asesmen, logistik, hingga evakuasi korban, yang membutuhkan keterampilan dengan prosedur yang tepat,” ujarnya.

Ditambahkan, jika semua materi pelatihan penanggulangan bencana dipahami dan dilakukan dengan baik. Risiko yang diperoleh akan semakin kecil. Sementara, upaya penyelamatan korban saat bencana akan semakin besar.

“Pelatihan seperti ini akan terus kita lakukan. Disamping melakukan pemetaan terhadap daerah bencana, dimana HSI Berbagi sudah terjun dan ikut membantu.”

Mujiman menambahkan, dalam penanganan bencana, membangun jejaring dengan masyarakat dan komunitas yang terdampak bencana juga perlu diupayakan. Termasuk kepada sesama lembaga sosial dan pemerintah.

Dalam hal ini, HSI Berbagi harus terus aktif. Melakukan upaya evaluasi, terkait apa saja yang harus dan sudah dilakukan. Sehingga, saat menghadapi ancaman dan bencana yang terjadi. Relawan Tanggap Bencana (TB) HSI siap diterjunkan sesuai kebutuhan yang diperlukan.

Sebagai catatan, dalam menjalankan kegiatan sosialnya. HSI Berbagi dengan relawan tanggap bencana yang dimiliki, aktif membantu menanggulangi bencana di tanah air.

Keikutsertaan HSI Berbagi diantaranya membantu pendirian posko dan mengirimkan logistik saat bencana Gunung Semeru, Gempa Lombok, Papua, Padang Sumatera Barat, Tsunami di Pandenglang, Banten dan Lampung. Termasuk bencana gempa bumi yang belum lama terjadi, di wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Sementara, saat bencana gempa di Lombok, HSI Berbagi juga turut memprakarsai berdirinya Markaz Bersama Assunnah, yaitu lembaga yang menyatukan lembaga-lembaga Sunnah yang fokus dalam kegiatan kebencanaan di negeri ini. (sbn)